Monday, 19 August 2013

cahaya diatas cahaya 15;-PENUTUP

[1]
Ya Allah, jikapun akhirnya keretaku terjungkir dan macet, tidaklah bakal Engkau tutup jalan untuk kembali pulang kehadirat-Mu. Jikapun aku sungguh-sungguh tersesat memilih jalan, pastilah Engkau telah menyediakan sejuta ampunan-Mu. Jikapun putus kepalaku sebelum selesai kubangun Rumah-Mu, pastilah Engkau dirikan kerajaan-Mu dan saat itu juga Engkau menjadi kepalaku.
[2]
Tidak ada paksaan untuk mempercayai kalimat-kalimat ijtihad ini, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. Barang siapa yang melakukan ijtihad, maka sesungguhnya ia memiliki akal yang kuat untuk memahami ilmu-ilmu yang menuntunnya kepada Allah.
[3]
Janganlah engkau bergantung kepada ku, karena sesungguhnya aku hanya tau sedikit tentang sedikit hal. Sedang orang lain ada yang tau banyak tentang sedikit hal, ada yang tahu sedikit tentang banyak hal. Bahkan ada yang tau banyak tentang banyak hal.
[4]
Ya Allah.
Tanami ladang anakku dengan keinsyafan Adam, ketahanan Nuh, kecerdasan Ibrahim, ketulusan Ismail, kebersahajaan Ayub, kesabaran Yunus, kelapangan Yusuf, kesungguhan Musa, kefasihan Harun, kebeningan Khidir, kesucian Isa, kematangan Muhammad.
Ya Allah , tanamilah ladang anakku, tanamilah ladang anak ku.
[5]
Wahai anakku janganlah engkau bicara ini-itu. Pelajari kitab Tauhid dan carilah guru Mursid[1], bahkan tujuh kitab dan tujuh guru. Buktikan apakah bacaan ini membawa dirimu kedalam kegelapan atau membimbingmu ke jalan yang terang menuju Tuhanmu.
[1] Guru Murshid ialah ulama yang mengajarkan ilmu tentang ke-Esaan Allah, diantaranya bercirikan memahami betul ilmu Tauhid, zuhud terhadap kehidupan dunia, ahli berbelas kasihan pada makluk Allah.
[6]
Apabila karena ilmu ketuhidtan mu, engkau dihina, dilempar batu, bahkan dianggap gila oleh kaum mu sendiri, maka jangan heran, cukuplah engkau berdoa bagi mereka "Allahumma Ihdi Qawmi fa innahum la ya'lamun [1]", artinya, “Wahai Tuhan, berilah petunjuk kepada mereka, karena mereka tidak tahu”.
[1] Doa Rasulullah ketika dilempari batu dan dicaci maki di kota Taif.
----------Selesai

No comments:

Post a Comment

Blogroll